Sabtu, 09 Mei 2015

Spesialnya angka 2

SPESIALNYA ANGKA 2

Memang, hidup kita ga bisa dilepaskan dari angka. Tapi, ada satu angka yang gue rasa diperlakukan khusus, sehingga kita benar-benar gak bisa lepas dari dia, yaitu angka 2.

Bagian tubuh aja kebanyakan ada 2. Kaki ada dua, tangan ada dua, kuping ada dua, mata ada dua, sampe lubang hidung ada dua. Kali pertama gue denger angka dua begitu eksis adalah ketika nonton TV. Ada iklan mie yaitu sarimie yang bunyinya, “Dua.. Sarimie isi dua!” Terus ada lagi iklan keluarga berencana, “Dua lebih baik”, Bahkan, makin kesini, ada lagu yang liriknya, “Berdua denganmu pasti lebih baik.” Semuanya mengesankan kalo angka dua adalah yang benar-benar special.

Padahal untuk berdua, nggak semudah itu. Segala hal yang berurusan dengan manusia selalu rumit.

Berdua bukan cuma perihal “Kamu mau nggak jadi pacar aku?” lalu dijawab “Mau.” Berdua bukan Cuma soal nanya. “Kamu udah makan belum?.” Setiap jam makan. Berdua bukan tentang ngomongin mau nikah dimana, konsepnya seperti apa, nanti punya anak dinamain siapa. Tidak hanya itu.
Berdua itu soal mengalahkan gengsi demi yang dikasihi. Berdua adalah mengalah tanpa merasa kalah. Berdua itu terlibat dalam perdebatan-perdebatan untuk menyamakan persepsi. Berdua adalah tidak setuju dan menemukan jalan untuk setuju. Berdua adalah bicara. Berdua adalah bertemu. Dan Berdua adalah menerima kekurangan.

Itulah yang sekarang ini gue coba pahami. Bahwa dalam sebuah hubungan, isinya bukan cuma usaha untuk mempertemukan dua hati dan cinta. Ada hobi, pekerjaan, rutinitas sehari-hari, materi, waktu, tenaga, pikiran, dan keluarga.

Urusan berdua yang akan dihadapi nggak akan pernah habis. Maka dari itu, berdua adalah mau berjalan beriringan. Dan yang terpenting, berdua adalah saling, bukan paling agar seimbang, bukan timpang.

Ketika nggak bisa memenuhi satu saja dari hal-hal yang rumit itu, maka ada resiko yang harus diambil. Akibat ringannya dalah berantem, sebel-sebelan, adu argument, sampe diem-dieman. Akibat yang lebih berat lagi adalah Putus.


Meski benar kata orang, “Hidup bukan cuma soal cinta,” tapi gue yakin orang yang ngomong begitu adalah orang yang nggak lagi jatuh cinta  atau karena dia baru saja putus cinta. Hidup bukan Cuma soal cinta, tapi cinta adalah penggerak kehidupan.





Semoga kita bisa berdua, dengan dia yang tepat adanya.


1 komentar: