SPESIALNYA
ANGKA 2
Memang, hidup kita ga bisa dilepaskan dari angka. Tapi,
ada satu angka yang gue rasa diperlakukan khusus, sehingga kita benar-benar gak
bisa lepas dari dia, yaitu angka 2.
Bagian tubuh aja kebanyakan ada 2. Kaki ada dua, tangan
ada dua, kuping ada dua, mata ada dua, sampe lubang hidung ada dua. Kali
pertama gue denger angka dua begitu eksis adalah ketika nonton TV. Ada iklan
mie yaitu sarimie yang bunyinya, “Dua.. Sarimie isi dua!” Terus ada lagi iklan
keluarga berencana, “Dua lebih baik”, Bahkan, makin kesini, ada lagu yang
liriknya, “Berdua denganmu pasti lebih baik.” Semuanya mengesankan kalo angka
dua adalah yang benar-benar special.
Padahal untuk berdua, nggak semudah itu. Segala hal yang
berurusan dengan manusia selalu rumit.
Berdua bukan cuma perihal “Kamu mau nggak jadi pacar aku?”
lalu dijawab “Mau.” Berdua bukan Cuma soal nanya. “Kamu udah makan belum?.” Setiap
jam makan. Berdua bukan tentang ngomongin mau nikah dimana, konsepnya seperti
apa, nanti punya anak dinamain siapa. Tidak hanya itu.
Berdua itu soal mengalahkan gengsi demi yang dikasihi. Berdua
adalah mengalah tanpa merasa kalah. Berdua itu terlibat dalam
perdebatan-perdebatan untuk menyamakan persepsi. Berdua adalah tidak setuju dan
menemukan jalan untuk setuju. Berdua adalah bicara. Berdua adalah bertemu. Dan Berdua
adalah menerima kekurangan.
Itulah yang sekarang ini gue coba pahami. Bahwa dalam
sebuah hubungan, isinya bukan cuma usaha untuk mempertemukan dua hati dan
cinta. Ada hobi, pekerjaan, rutinitas sehari-hari, materi, waktu, tenaga,
pikiran, dan keluarga.
Urusan berdua yang akan dihadapi nggak akan pernah habis.
Maka dari itu, berdua adalah mau berjalan beriringan. Dan yang terpenting,
berdua adalah saling, bukan paling agar seimbang, bukan timpang.
Ketika nggak bisa memenuhi satu saja dari hal-hal yang
rumit itu, maka ada resiko yang harus diambil. Akibat ringannya dalah berantem,
sebel-sebelan, adu argument, sampe diem-dieman. Akibat yang lebih berat lagi
adalah Putus.
Meski benar kata orang, “Hidup bukan cuma soal cinta,”
tapi gue yakin orang yang ngomong begitu adalah orang yang nggak lagi jatuh
cinta atau karena dia baru saja putus
cinta. Hidup bukan Cuma soal cinta, tapi cinta adalah penggerak kehidupan.
Semoga
kita bisa berdua, dengan dia yang tepat adanya.
Anjaaas gilaaanggg, good lang! Alig bet daaah
BalasHapus