Dulu,di saat bangun pagi,
mimpi dan kenyataan tak lagi penting, yang penting ada kamu.
Dulu, di saat bangun pagi,
ketika aku berfikir bahkan mimpi se-indah apapun tidak ada apa-apanya jika aku
melihat kamu tersenyum hari ini.
Dulu, di saat bangun pagi,
aku selalu berdoa untuk melihat kamu tersenyum hari ini.
Dulu, di saat bangun pagi,
aku selalu menebak-nebak baju apa yang harus aku pakai supaya terlihat serasi
denganmu.
Dulu, di saat bangun pagi
adalah semangat baru, melihat kamu tersenyum hari ini walaupun bukan tersenyum
dengan ku.
Dulu, di saat bangun pagi,
menebak-nebak untuk berangkat jam berapa supaya papasan dengan kamu atau bahkan
berangkat bareng meskipun iring-iringan.
Dulu, di saat bangun pagi,
aku selalu mencari kabar terbaru tentangmu.
MEMULAI ITU SELALU SULIT
Seperti mimpi dan nggak
percaya, dengan perdebatan semalam bisa mengubah status kita. Iya, “kita putus”,
kata itu yang gue inget sebelum gue terlelap. Dan sampai gue membuka mata di
pagi hari, gue merasa ada yang beda. Iya beda, karna nggak ada ucapan Selamat
Pagi dari dia yang kaya biasanya, bahkan gue gak tau chat selamat pagi ini
harus di kirim ke siapa.
SEBAIK-BAIKNYA MOVE-ON,
HARUS JATUH CINTA LAGI
Awalnya punya fikiran buat Move-on, Tapi gue takut, niatnya mau
jatuh cinta lagi supaya move-on, nanti
malah nyakitin orang baru cuma gara-gara inget yang lama. Jadi gue urungin niat
gue buat jatuh cinta lagi, dan berusaha mempertahankan yang lama. Walaupun gue
harus terbiasa jalanin hari-hari dengan melupakan kebiasaan-kebiasaan lama
waktu sama dia.
Gue merasa ada yang hilang
setelah kepergiannya. Gue kehilangan manja-manjanya, meskipun sifatnya yang
kaya anak kecil, ternyata itu cara yang tepat untuk mendapat perhatian gue. Dan
gue kehilangan ngambeknya, yang ternyata bentuk kekhawatirannya atas gue.
KEGIATAN KEPOIN MANTAN
ADALAH JEBAKAN
Di satu sisi, gue pengen
lihat apakah dia setelah putus sama gue jadi sedih dan merasa menyesal? Di sisi
yang lain, gue nggak siap dengan kenyataan yang ditemukan bisa sebaliknya. Gue jadi
semakin merenung dan menyadari bahwa sebenernya gue nggak benar-benar spesial di
matanya. Ada atau tidak ada gue di dalam hidupnya, dia tetap bisa tersenyum dan
bahagia.
KALO TEMPAT TERNYAMAN UNTUK
KEMBALI ADALAH KAMU, KENAPA HARUS YANG LAIN?
Dan pada akhirnya, gue
bangun lagi di pagi hari, tidak ada yang berbeda. gue masih terbangun sendiri,
tanpa ucapan “Selamat Pagi Sayang” dan bukan dia yang bangunkan sebagai petanda hati
itu terbuka lagi.
Gue tidak mendapati satu hal
pun berbeda, kecuali perasaan dia. Iya, perasaan dia kini sudah berbeda.
Sejak kamu pergi, kursi ku
tak pernah menghadap jendela lagi. Terlalu iri melihat burung yang sedang bermain
bersama air, dan matahari seolah enggan menyapa lagi.
Kamu, buatlah yang akan
duduk disitu ceria lagi. Kembalilah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar