PROPOSAL TUGAS
USULAN
PENCEGAHAN KESALAHAN DALAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE 5S DI LAZADA INDONESIA
Disusun
Oleh:
Nama
Anggota : 1. Ansar
Septian / 31414421
2. Dwi Putra Ardiles / 33414313
3. Gilang Putra U / 34414559
4. M. Dicky Renaldy / 36414222
5. Rezky Ardian / 39414203
6. Yudha Tris A / 3C414500
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
2016
Halaman
judul
Daftar Isi …………………………………………………………………………………….1
Judul
…………………………………………………………………………………………3
Latar
Belakang ………………………………………………………………………………3
Perumusan
Masalah …………………………………………………………………………3
Pembatasan
Masalah …………………………………………………………………….....4
Tujuan
Penelitian ……………………………………………………………………………4
Landasan
Teori ………………………………………………………………………………5
Metodologi
Penulisan ………………………………………………………………………..6
Tata
Laksana ………………………………………………………………………………...8
Laporan
………………………………………………………………………………………8
I.
JUDUL
USULAN
PENCEGAHAN KESALAHAN DALAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE 5S DI LAZADA INDONESIA
II.
Latar belakang
Adanya dengan perkembangan zaman yang semakin maju,
manusia semakin banyak memiliki kebutuhan yang harus terpenuhi baik berupa
kebutuhan primer, sekunder atau pun tersier, dari banyaknya kebutuhan
tersebut selalu terdapat keinginan
pelanggan yang ingin mencapai kebutuhan nya secara efisien dan cepat. Darisitu
terdapat peluang usaha bagi para pengusaha untuk dapat memuasakan kebutuhan
para pelanggan tersebut salah satu caranya
dengan membuka tempat penjualan barang secara online atau toko online.
Di zaman yang modern ini hal semacam itu sangat bermanfaat dan disukai oleh
banyak orang untuk memenuhi kebutuhan nya dalam mendapatkan barang yang
diiginkan nya, dikarenakan penjualan barang secara online sangat mempermudah
banyak orang dalam mendapatkan kebutuhan yang diperlukannya didalam kesibukan
yang dijalani setiap hari.
LAZADA Indonesia merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dibidang penjualan barang secara online. Banyak sekali
orang yang menggunakan dan berbelanja barang secara online dikarenakan proses
nya mudah , serta membantu manusia yang ingin memenuhi kebutuhan barang yang
diiginkan disaat melakukan aktivitas yang sangat padat dan sibuk sehingga tidak
memiliki waktu untuk pergi berbelanja secara langsung.
Dalam proses
penyimpanan digudang yang dilakukan
LAZADA Indonesia sebelum barang dikirim sering terjadi masalah dalam penyusunan
barang yang disimpan di rak penyimpanan di karenakan tidak sesuai dengan tempat
yang seharusnya, dan sering terjadi keteledoran pengambilan barang dari gudang
yang dilakukan oleh karyawan dikarenakan barang yang diambil tidak menggunakan
alat atau mesin yang ditetapkan untuk mengambil barang. Sehingga perlu
dilakukan perbaikan oleh perusahaan tersebut dalam mengatasi masalah yang
terjadi.
III.
PERUMUSAN
MASALAH
Permintaan-permintaan
pelanggan supaya dapat memuasakan, perusahaan
harus menjalankan proses produksinya dengan maksimal. Artinya,
masalah-masalah pada perusahaan harus
dapat dihindari. Jika sering terjadi
keteledoran dalam pengambilan barang dari gudang yang dilakukan oleh karyawan
dan ketidaksesuain dalam penyimpanan tata letak barang pada rak penyimpanan
maka proses dalam pengiriman kepada konsumen akan mengalami masalah dan akan menimbulkan penurunan kepercayaan
konsumen terhadap perusahaan. Melihat adanya masalah tersebut, perlu dilakukan
langkah-langkah yang dapat mencegah atau meminimasi terjadinya permasalahan
tersebut. Dari permasalahan yang di hadapi perusahaan tersebut dapat di atasi
dengan menggunakan metode 5S (Seiri, Seiton, Sheisou, Sheiketsu, Shitsuke).
IV.
PEMBATASAN MASALAH
Metode
5S adalah memanfaatkan tempat kerja (yang mencakup peralatan, dokumen, bangunan
dan ruang) untuk melatih kebiasaan para pekerja dalam usaha meningkatkan
disiplin kerja yang dimulai dengan Ringkas-Pemilahan (Seiri),
Rapi-Penataan (Seiton), Resik-Pembersihan (Seiso), Rawat-Pemantapan
(Seiketsu).
Ringkas-Pemilahan, Rapi-Penataan dan Resik-Pembersihan dimulai
pada saat bersamaan yang sesuai dengan prosedur standar yang ditetapkan
pada Rawat-Pemantapan. Apabila karyawan telah memenuhi seluruh kegiatan
tersebut di atas, maka ia harus melakukan tahap yang terakhir
yaitu Rajin-Disiplin (Shitsuke).
Konsep
5S sebenarnya juga mengajarkan tentang pola kedisiplinan yang terus
menerus dan tidak kenal menyerah. Kedisiplinan menimbulkan etos
kerja yang baik bagi karyawan, dalam perushaaan apapun kedisiplinan ini sangat
diperlukan bahkan ketika mereka harus menjual produk dipasaran,
kedisiplinan juga perlu dilakukan. Konsep 5S mungkin akan membantu anda untuk
meningkatkan penjualan dalam perusahaan sekalipun dalam pelaksanaannya masih
sangat membutuhkan kesabaran. Dalam pelaksaaan 5 S ada beberapa kata kunci yang
harus dipahami, yaitu:
1. Melakukan
perubahan terhadap moral kerja
2. Keselamatan
kerja
3. Efisiensi
pekerjaan
V.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan
dari penulisan akhir ini ada;ah Memberikan usulan-usulan yang membangun
terhadap perusahaan tentang penerapan metode 5S dalam perusahaan tersebut.
VI.
Landasan
teori
- Seira (Pemilahan)
Konsep
ini berhubungan dengan pemilahan barang atau produk yang sangat
bermanfaat untuk proses suatu pabrik atau perusahaan.
Pastikan tiap barang yang berbeda jenis maupun
keperluan dipisahkan. Dengan memisahkan barang atau produk yang
sama dalam satu box yang sama dimaksudkan
agar tidak sampai ke tangan pelanggan. Pencampuran barang yang sama
kadang bisa sampai ke tangan pelanggan.
- Seiton ( Penataan)
Pertama
yang dilakukan pada tahap diatas adalah memilih barang-barang yang
berbeda jenisnya, berbeda keperluannya maupun berbeda tujuannya, setelah tahap
tersebut maka langkah berikutnya adalah menata barang-barang.
Barang-barang ditata dengan cara memberikan identitas dengan jelas agar tidak
campur satu sama lain.Untuk menata produk maka hal ini bisa dilakukan
dengan menggunakan pola penyimpanan yang lebih rapi yang
berasal dari warna box yang berbeda. Untuk penataan maka warna box bisa
dibuat berbeda. Sebagai contoh, warna box biru untuk produk A, warna box
kuning untuk produk B dan sebagainya. Ada banyak cara untuk menandai
beberapa produk yang ada pada box yang berbeda-beda.
- Seisou
(Pembersihan)
Bersih-bersih sebenarnya
bukan sebagai aktivitas khusus dari suatu pekerjaan, tapi pekerjaan
ini merupakan kesatuan yang menjadi keseharian dari jadwal kerja
seseorang. Dengan menggunakan Seiso ini maka area kerja bisa
tetap bersih setelah mengerjakan pekerjaan maupun saat memulai pekerjaan
tersebut. Dalam konsep ini maka akan menghindarkan dari kesalahan ataupun hal
yang aneh saat bekerja.
- Seiketsu (Perawatan)
Merawat
lingkungan kerja yang sudah rapi dan bersih menjadi suatu standard kerja. Setiap
karywan juga harus memelihara barang dengan teratur rapi dan bersih juga dalam
aspek personal dan kaitannya dengan polusi agar barang-barang digudang tetap
terjaga dan tidak mengalami perubahan fisik seperti rusak, kotor, dll.
- Shitsuke
(Pendisiplinan)
Konsep
ini merupakan fase terakhir dari serangkaian konsep 5S, penetapan pendisiplinan
ini merupakan proses panjang yang berkelanjutan. Setelah konsep 4S dilaksanakan
secara terus menerus dan berjalan dengan baik maka akan menajdi kebiasaan
bagi orang dilingkungan sekitar. Sebagai S ke-5, Seiketsu
menjadi penyempurna dari konsep 4S yang lainnya. Dari konsep-konsep
tersebut kemudian akan menjadi bagian penting suatu perusahaan untuk
mempertahankan kedudukannya dengan perusahaan lainnya. Pada
konsep pendisiplinan tersebut diharapkan terus dipertahankan dan
diperbaiki secara berkelanjutan melalui inovasi-inovasi . Prinsip
5S kelihatannya memang sepele dan simple namun jika dilaksanakan dengan
baik dalam pekerjaan sehari-hari akan berdampak bagus untuk meningkatkan produktifitas
maupun efisiensi tiap aktifitas yang anda lakukan. Banyak manfaat
yang bisa diambil dari konsep ini ketika perusahaan menggunakan konsep 5S untuk
perusahaan mereka. Jika semua konsep di atas dilakukan secara terus
menerus maka perusahaan akan mudah menjalankan operasionalnya bahkan akan tertanam
sikap yang professional pada karyawan.
VII.
Metodologi
penulisan
Ø Langkah-langkah
pemecahan masalah :
1. Mulai
2. Studi
lapangan, bertujuan untuk melakukan penelitian terhadap perusahaan yang akan
diteliti.
3. Studi
literatur, mencari teori-teori yang berhubungan dengan penelitian
4. Latar
belakang masalah, berisi tentang latar belakang dilakukannya penelitian ini,
yaitu; berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut kami
memberikan usulan terhadap perusahaan untuk melakukan penelitian. Penelitian
yang kami lakukan ini bertujuan untuk menganalisis dan memerikan solusi yang
membantu karyawan untuk mengoptimalkan pekerjaannya, dimana pada penelitian ini
kami menggunakan metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke).
5. Perumusan
masalah, merupakan rumusan- rumusan masalah yang akan dicari solusi pemecahannya,
yaitu; Apakah kendala-kendala yang dihadapi oleh karyawan dalam menerapkan
metode 5S dalam system kerjanya.
6. Tujuan
penelitian, merupakan tujuan dilakukannya penelitian ini
yaitu; menganalisis kendala-kendala yang dihadapi oleh karyawan dalam
menerapkan metode 5S dalam system kerjanya.
7.
Pengumpulan data, yaitu langkah yang
dilakukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalan penelitian, dalam
penelitian kali ini data yang dikumpulkan berupa kendala-kendala yang
dihadapi karyawan dalam menerapkan metode 5S.
8. Melakukan
pengolahan data, langkah ini adalah langkah yang digunakan untuk mengolah
data yang telah dikumpulkan. Pengolahan data pada penelitian ini
adalah menganalisis kendala-kendala yang dihadapi karyawan dalam
menerapkan metode 5S.
9. Analisis,
melakukan analisis terhadap hasil dari data yang telah diolah tersebut.
10. Kesimpulan dan saran, menyimpulkan hasil
penelitian dan memberikan saran-saran yang membangun terhadap pihak perusahaan.
VIII. TATA
LAKSANA
1.
Waktu
Kegiatan kerja praktek akan dilaksanakan
pada tanggal 7 November 20016 hingga 28 Desember 2016.
2.
Lokasi
Lokasi kerja praktek yaitu LAZADA INDONESIA WAREHOUSE-PUNINAR
LOGISTICS yang berlokasi di Jl. Inspeksi Kirana, Nagrak, Cakung Drain –
Cilincing, Jakarta Utara 14120.
IX.
LAPORAN
Laporan pelaksanaan kerja praktek
akan
disusun
dalam bentuk laporan
tertulis setelah kegiatan selesai dilaksanakan dengan
bimbingan dosen
pembimbing dan akan dinilai dalam sidang kerja praktek.