MAKNA DARI KEHILANGAN
Ngomongin soal kehilangan, semua orang pasti pernah
ngalamin apa itu kehilangan. Kehilangan pulpen dikelas, kehilangan uang, bahkan
kehilangan orang yang sangat berarti di hidupnya.
Gue disini pengen menganalogikan, kalo kalian yang
baca blog gue kehilangan dompet misalnya. Coba gimana rasanya? Pasti ada rasa
nyesek, dan nyesel kenapa dompet yang isinya cuma E-KTP sama struk tagihan bisa
ilang.
Hmmpp.. kita renungin aja deh, kalo sebenernya makna
dari kehilangan semuanya sama, sama-sama bikin nyesel pada akhirnya. Ini emang
awalnya masalah dompet. Tapi kalau dipikirin, kehilangan dompet dengan
kehilangan orang yang kita sayang, sebenernya kasusnya sama.
“Sebiasa
apapun kamu dengan kehilangan, rasanya akan tetap berat.”
Kehilangan orang yang kita sayang, awalnya mungkin
sama kaya kehilangan dompet. Mungkin ada yang berfikir seakan-akan tidak
terjadi apa-apa atau bahkan masih ada yang bisa ketawa-ketawa, bercanda, tapi
ketika masuk tahap selanjutnya, pasti merasa ada yang mulai hilang. Karna hal
sekecil apapun yang ada di dompet bener-bener berarti. Misalnya di dompet ada
sebuah tusukan yang fungsinya buat ngeluarin memory-card di i-pad, ketika mau
ngeluarin memory-card, sangat disayangkan kenapa benda sekecil itu bisa ilang. Awalnya
emang masa bodo, tapi besoknya mikir, andai aja benda itu gak ilang, pasti gak
akan ngeribetin orang-orang disekitar buat nyariin tusukan yang bisa dijadiin alternatife
buat ngeluarin memory-card.
“Saat
kamu mulai merasa kehilangan, percayalah semuanya sudah terlambat, mungkin aku
(tusukan memory-card) sudah bersama orang lain.”
Mungkin awalnya yang bisa dilakuin ketika kehilangan
adalah ikhlas. Yak, hanya ikhlas dan berharap dia kembali. Namun, ketika
sesuatu yang hilang tersebut dipertemukan kembali dengan kita. Itu pertanda,
pertanda kalau kita emang ditakdirkan untuk menjaganya dengan cara yang lebih
baik lagi. Jangan sampai hilang untuk kedua kalinya.
“Setiap
kehilangan hendaknya menjadi pelajaran”
Untuk kasus hilangnya dompet, cara biar gak ilang,
mungkin harus punya dua dompet. Dompet pertama untuk uang dan alat pembayaran
(buat taro di saku), dan dompet yang satu lagi untuk surat-surat penting (buat
taro di tas). Beda halnya dalam percintaan, mungkin caranya dengan memperbaiki
kesalahan yang pernah kita buat. Karena sesungguhnya, sesuatu yang penting
untuk kita, dan dia hilang, pasti ada beberapa kesalahan yang pernah kita buat,
walaupun terkadang nggak pernah kita sadari.
“Jangan
menunggu kehilangan dulu hanya untuk belajar menghargai sesuatu”
Yak, mungkin dengan menganalogikan ketika kita kehilangan
sebuah dompet, kita jadi bisa lebih hati-hati. Lebih hati-hati buat ngejaga sesuatu
yang emang berharga di kehidupan kalian, bukan cuma dompet yang isinya cuma struk
tagihan aja. Biar nggak ada lagi yang namanya kehilangan, yang berujung sebuah
penyesalan.
“Ketika
terlalu takut kehilangan. Percayalah, bahwa yang bersama kamu saat ini adalah
yang dianugerahkan.”
Kapan nulis blog kaya gini lg? Bukan tugas ya. Ditunggu kabarnya.
BalasHapus