Senin, 23 November 2015

MAKNA DARI KEHILANGAN

MAKNA DARI KEHILANGAN

Ngomongin soal kehilangan, semua orang pasti pernah ngalamin apa itu kehilangan. Kehilangan pulpen dikelas, kehilangan uang, bahkan kehilangan orang yang sangat berarti di hidupnya.

Gue disini pengen menganalogikan, kalo kalian yang baca blog gue kehilangan dompet misalnya. Coba gimana rasanya? Pasti ada rasa nyesek, dan nyesel kenapa dompet yang isinya cuma E-KTP sama struk tagihan bisa ilang.

Hmmpp.. kita renungin aja deh, kalo sebenernya makna dari kehilangan semuanya sama, sama-sama bikin nyesel pada akhirnya. Ini emang awalnya masalah dompet. Tapi kalau dipikirin, kehilangan dompet dengan kehilangan orang yang kita sayang, sebenernya kasusnya sama.

“Sebiasa apapun kamu dengan kehilangan, rasanya akan tetap berat.”

Kehilangan orang yang kita sayang, awalnya mungkin sama kaya kehilangan dompet. Mungkin ada yang berfikir seakan-akan tidak terjadi apa-apa atau bahkan masih ada yang bisa ketawa-ketawa, bercanda, tapi ketika masuk tahap selanjutnya, pasti merasa ada yang mulai hilang. Karna hal sekecil apapun yang ada di dompet bener-bener berarti. Misalnya di dompet ada sebuah tusukan yang fungsinya buat ngeluarin memory-card di i-pad, ketika mau ngeluarin memory-card, sangat disayangkan kenapa benda sekecil itu bisa ilang. Awalnya emang masa bodo, tapi besoknya mikir, andai aja benda itu gak ilang, pasti gak akan ngeribetin orang-orang disekitar buat nyariin tusukan yang bisa dijadiin alternatife buat ngeluarin memory-card.

“Saat kamu mulai merasa kehilangan, percayalah semuanya sudah terlambat, mungkin aku (tusukan memory-card) sudah bersama orang lain.”

Mungkin awalnya yang bisa dilakuin ketika kehilangan adalah ikhlas. Yak, hanya ikhlas dan berharap dia kembali. Namun, ketika sesuatu yang hilang tersebut dipertemukan kembali dengan kita. Itu pertanda, pertanda kalau kita emang ditakdirkan untuk menjaganya dengan cara yang lebih baik lagi. Jangan sampai hilang untuk kedua kalinya.

“Setiap kehilangan hendaknya menjadi pelajaran”

Untuk kasus hilangnya dompet, cara biar gak ilang, mungkin harus punya dua dompet. Dompet pertama untuk uang dan alat pembayaran (buat taro di saku), dan dompet yang satu lagi untuk surat-surat penting (buat taro di tas). Beda halnya dalam percintaan, mungkin caranya dengan memperbaiki kesalahan yang pernah kita buat. Karena sesungguhnya, sesuatu yang penting untuk kita, dan dia hilang, pasti ada beberapa kesalahan yang pernah kita buat, walaupun terkadang nggak pernah kita sadari.

“Jangan menunggu kehilangan dulu hanya untuk belajar menghargai sesuatu”

Yak, mungkin dengan  menganalogikan ketika kita kehilangan sebuah dompet, kita jadi bisa lebih hati-hati. Lebih hati-hati buat ngejaga sesuatu yang emang berharga di kehidupan kalian, bukan cuma dompet yang isinya cuma struk tagihan aja. Biar nggak ada lagi yang namanya kehilangan, yang berujung sebuah penyesalan.


“Ketika terlalu takut kehilangan. Percayalah, bahwa yang bersama kamu saat ini adalah yang dianugerahkan.”


1 komentar:

  1. Kapan nulis blog kaya gini lg? Bukan tugas ya. Ditunggu kabarnya.

    BalasHapus